Simak rasa malu mahasiswa saat sadar akan bergunanya sebuah taman di kota. Konon lagi, kotanya merupakan kota yang masih bisa menawarkan kesegaran dan keindahan yang susah diraih di daerah lain
Kemungkinan membuat taman ada, namun sayang, banyak ruang kosong dialih fungsikan untuk membangun "taman" buat beton dengan dalih pembangunan. Apalagi kita masih terlena dengan masal lalu yang menyatakan kota kita adalah kota dingin dan indah. Padahal dingin dan indah sudah keropos seiring dengan waktu yang tak terjaga.
Yakinlah, suatu saat, pasti ada pemimpin yang peduli akan sebuah ruang kota yang bersahabat dan bermartabat bagi penduduknya.
http://aceh.tribunnews.com/2011/11/17/taman-kota-takengon-where-are-you
Taman Kota Takengon, Where Are You?Kamis, 17 November 2011 10:05 WIB
ADA di mana taman bermain kota Takengon?, pertanyaan seperti ini kerap kali ditanyakan masyarakat khususnya pada kalangan remaja. Kenapa tidak? pasalnya kota ini tidak memiliki fasilitas publik yang mendukung untuk hiburan dapat dinikmati bersama.
Padahal kita ketahui bersama bahwa keberadaan taman kota dapat memperindah tata dataran tinggi gayo ini. Tidak hanya itu saja taman kota menjadi salah satu penyeimbang lingkungan, sebagai paru-paru kota, tempat bermain anak, wisata gratis, sebagai tempat pembelajaran luar ruangan, dan masih banyak hal positif lainnya. Hal itu semua sangat lah penting bagi kehidupan kita semua.
Terkadang saya sulit menjawab pertanyaan dari teman-teman luar daerah yang datang berkunjung ke kota kecil ini. Mereka bertanya, di mana taman tempat anak-anak muda ngongkrong?, saya pun bingung menjawab pertanyaan mereka. Tapi ya mau bagaimana lagi ini lah kota kelahiran saya.
Ingin rasanya melihat taman kota di kota penghasil kopi ini. Saya harapkan kepada Pemkab Aceh Tengah, agar dapat memperhitungkannya demi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Syahri afrizal
Mahasiswa ilmu komunikasi Fisip Unsyiah
Kemungkinan membuat taman ada, namun sayang, banyak ruang kosong dialih fungsikan untuk membangun "taman" buat beton dengan dalih pembangunan. Apalagi kita masih terlena dengan masal lalu yang menyatakan kota kita adalah kota dingin dan indah. Padahal dingin dan indah sudah keropos seiring dengan waktu yang tak terjaga.
Yakinlah, suatu saat, pasti ada pemimpin yang peduli akan sebuah ruang kota yang bersahabat dan bermartabat bagi penduduknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar